Jika Anda seorang pedagang e-commerce yang berbasis di Singapura, Anda mungkin berpikir untuk melakukan ekspansi ke luar negeri untuk mendapatkan lebih banyak konsumen untuk produk Anda. Dengan kedekatan geografis Singapura dengan banyak negara di Asia Tenggara, mengirimkan produk Anda secara internasional dapat terbukti menguntungkan.
Dalam hal ekspansi di Asia Tenggara, tidak ada pasar lain yang menonjol selain Indonesia, karena memiliki ukuran pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Industri e-commerce nusantaranya diperkirakan akan tumbuh hingga USD 50 miliar pada tahun 2024 dari nilai tahun 2020-nya di USD 26 miliar.1 Selain itu, Indonesia memiliki jumlah pengguna internet yang tinggi, yaitu 175,4 juta orang pada tahun 2020, dan 88% dari pengguna internet ini telah membeli produk secara daring.2 Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pasar ini, kami telah membahas detailnya secara lengkap dalam panduan negara ke Indonesia kami.
Di Indonesia, sebagian besar pembelian e-commerce dilakukan di wilayah Jabodetabek, yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Wilayah metropolitan ini berjarak 2 jam penerbangan dari Singapura, dan merupakan wilayah terpadat di Indonesia. Karena infrastrukturnya yang maju, kawasan ini dapat mendukung transaksi dan pengiriman e-commerce kepada penduduknya.
Namun, dengan penyebaran COVID-19 baru-baru ini, penerbangan ke Indonesia terbatas dalam upaya untuk membatasi pandemi. Pengiriman secara internasional ke Indonesia dari Singapura akan membantu untuk tetap mengetahui setiap perubahan peraturan di Singapura dan Indonesia sehingga Anda dapat merencanakan rantai pasokan logistik Anda sesuai dengan hal tersebut.
Walaupun proses logistik dari Singapura ke Indonesia dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan Anda, pengiriman dari Singapura ke Indonesia biasanya akan mengikuti langkah-langkah ini.
Tahap first mile dalam pengiriman internasional mengacu pada tahap pertama dari rantai pasokan pengiriman, di mana barang meninggalkan alamat pedagang, baik itu etalase, kantor, atau gudang. Sebelum barang Anda meninggalkan fasilitas penyimpanan Anda, produk harus dikemas dan diberi label dengan benar untuk memudahkan pengiriman internasional yang lancar.
Paket terkadang dapat melalui goncangan seperti turbulensi selama proses pengiriman. Memiliki bantalan tambahan untuk barang yang mudah pecah, seperti bungkus gelembung dan bola gabus, disarankan untuk mencegah produk Anda memantul atau berubah bentuk selama pengiriman. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang praktik terbaik dalam mengemas barang-barang Anda, kami telah membahas topik ini dalam panduan pengemasan kami.
Selain itu, label pengiriman dan dokumentasi pabean yang sesuai harus dapat diakses oleh petugas pabean untuk memeriksa kiriman. Anda dapat melihat panduan kami tentang memberi label pengiriman Anda yang dapat Anda temukan di sumber kami untuk pengiriman B2C ke Asia Tenggara.
Setelah pengiriman siap untuk diteruskan ke mitra pengiriman Anda, Anda dapat memilih untuk mengantarkan paket Anda di drop-off point (daerah menurunkan barang atau penumpang) mitra pengiriman Anda, atau mengambilnya dari alamat Anda. Sebagian besar mitra pengiriman akan memiliki jadwal pengiriman untuk mengirimkan pesanan untuk pengantaran dan penjemputan sehingga dapat mengoptimalkan rute mereka.
Jika kiriman Anda adalah paket B2C, biasanya harus dikonsolidasikan di pusat transportasi bersama dengan paket lain dengan negara tujuan yang sama sebelum dapat dikirim untuk izin pabean. Karena kiriman B2B sudah terkonsolidasi, kiriman dapat diangkut langsung ke gudang asal untuk izin pabean.
Beberapa gudang yang dapat Anda pertimbangkan di Singapura juga memiliki kemampuan pusat transportasi, dan dapat menyortir paket Anda dan membuatnya siap untuk izin pabean di lokasi yang sama seperti yang ada di Zona Perdagangan Bebas Singapura.
Gudang-gudang Zona Perdagangan Bebas juga memiliki manfaat menunda biaya pajak atas barang-barang yang tidak kena bea sampai barang memasuki perbatasan resmi suatu negara, yang membantu arus kas dan juga sebagai area penyimpanan untuk daerah pusat di Asia Tenggara.
Saat kiriman Anda tiba di pelabuhan atau bandara asal, paket tersebut harus diizinkan oleh pabean Singapura untuk ekspor. Di sinilah petugas pabean akan memeriksa isi paket dan dokumen pengiriman dan menentukan apakah paket dapat diekspor dari Singapura. Jika Anda berencana untuk mengirim dengan B2B, Anda mungkin ingin memeriksa apakah Anda perlu membuat dokumentasi pabean khusus untuk ekspor di situs web Bea Cukai Singapura.3
Dalam hal pengangkutan, pengiriman barang Anda dari Singapura ke Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara – pengangkutan udara dan pengangkutan laut.
Untuk pedagang yang mengirimkan paket B2C, pengangkutan udara adalah pilihan yang lebih cepat, terutama jika Anda tidak memiliki volume pesanan yang konsisten dan jika paket Anda perlu mencapai negara tujuan dengan cepat.
Untuk mengirim ke wilayah Jabodetabek di Indonesia, kiriman Anda biasanya akan berangkat melalui Bandara Internasional Changi (SIN) dan kemudian memasuki Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Biasanya, kecepatan pengangkutan udara menjadikannya pilihan yang lebih disukai bagi pedagang e-commerce yang ingin menguji pasar, karena inventaris sebagian besar akan diadakan di Singapura. Namun, karena terbatasnya jumlah penerbangan yang disebabkan pandemi COVID-19, harga untuk pengangkutan udara meningkat karena kurangnya ruang kargo. Terbatasnya jumlah penerbangan juga dapat menyebabkan keterlambatan dan memengaruhi waktu pengiriman untuk kiriman.
Di sisi lain, pengangkutan laut umumnya lebih hemat biaya untuk pengiriman dalam jumlah besar. Namun, cara ini sedikit lebih lambat dari pengangkutan udara. Saat mengelola inventaris Anda, Anda harus memperhitungkan perkiraan tanggal pengiriman sehingga Anda dapat merencanakan rantai pasokan sesuai dengan hal tersebut.
Pelabuhan utama Jabodetabek adalah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara (IDTPP), dan berangkat dari Singapura dari Pelabuhan Singapura (SGSIN). Mode transportasi ini lebih disukai jika Anda ingin melakukan ekspansi ke Indonesia secara agresif, dan biasanya dipasangkan dengan memiliki pusat distribusi lokal di Indonesia untuk penyimpanan dan pemenuhan dalam negeri.
Dengan adanya pandemi COVID-19, pengangkutan laut dapat menjadi alternatif yang baik untuk pengangkutan udara bahkan untuk pengiriman B2C mengingat kurangnya penerbangan internasional yang tersedia. Meskipun sedikit lebih lambat dibandingkan dengan waktu pengangkutan udara sebelum COVID, cara ini masih lebih baik untuk menghadapi kemungkinan penundaan jika Anda memilih pengangkutan udara selama periode ini.
Setelah barang Anda tiba di bandara atau pelabuhan Indonesia, kiriman Anda akan diangkut ke gudang pabean untuk izin. Di sinilah petugas pabean akan memeriksa paket dan dokumen pengiriman Anda dan menentukan apakah produk Anda diizinkan masuk ke Indonesia.
Untuk melewati pabean untuk impor ke Indonesia, Anda atau mitra pengiriman Anda umumnya harus memberikan dokumen-dokumen berikut:
Jika barang Anda di bawah tingkat minimum Indonesia sebesar USD 3, maka tidak perlu membayar bea masuk dan pajak tambahan ke kantor pabean. Saat ini di Indonesia, barang-barang di bawah de minimis hanya membutuhkan pembayaran PPN 10% dari penilaian pesanan.
Tingkat minimum (de minimis) mengacu pada batas nilai di mana lebih sedikit atau tidak ada bea dan pajak yang dibebankan jika nilai CIF kiriman, yang meliputi harga barang, biaya pengiriman, dan biaya asuransi Anda jika ada, di bawah poin tersebut. Namun, ini hanya berlaku untuk barang-barang yang dikirim melalui pengangkutan udara. Sebelumnya pada tahun 2020, pemerintah Indonesia merevisi tingkat minimum mereka dari USD 75. Untuk menemukan informasi lebih lanjut tentang perubahan peraturan ini, Anda dapat membaca artikel kami di sini.
Di sisi lain, jika barang Anda melebihi batas nilai minimum, bea masuk dan pajak yang lebih tinggi seperti pajak penghasilan akan dikenakan pada kiriman Anda. Anda harus membayar pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%, dan bea masuk dan pajak penghasilan bergantung pada kategori produk sebagaimana dinyatakan oleh kode sistem yang diselaraskan (kode HS). Anda dapat mengetahui persentase bea masuk Anda yang dibayarkan melalui situs web Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia.4
Namun, dengan adanya pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia memberikan pembebabas bea dan pajak sementara atas produk yang dirancang melawan virus, seperti pembersih tangan dan peralatan perlindungan pribadi. Anda dapat menemukan informasi lebih lanjut di artikel kami tentang peraturan sementara ini.
Jika Anda mengirim paket B2C, Anda dapat memilih untuk membayar sendiri bea masuk dan pajak atau membiarkan pelanggan Anda membayarnya. Ini ditentukan oleh incoterms Delivered Duties Unpaid (DDU) dan Delivered Duties Paid (DDP). Meskipun kami sangat menyarankan Anda untuk memilih DDP agar pengalaman pengiriman Anda lancar bagi pelanggan B2C Anda, ada baiknya memahami apa arti pengaturan ini.
Setelah kiriman Anda melewati pabean, kiriman akan memasuki tahap distribusi perjalanan pengiriman. Jika alamat penerima barang berada dalam wilayah Jabodetabek, kiriman B2B Anda dapat dikirim langsung ke tempat tujuannya. Namun, paket B2C harus berada di pusat transportasi untuk dipilah sebelum perjalanan mil terakhir dapat dimulai. Namun, jika alamat tersebut di luar alamat yang dapat dicapai dengan mobil van atau truk, penerbangan domestik tambahan akan diperlukan sebelum pengiriman Anda dapat disortir atau dikirim ke pengiriman last mile.
Tahap pengiriman last mile adalah di mana paket Anda akan dikirim dari gudang tujuan ke alamat penerima barang Anda. Di Indonesia, tahap pengiriman ini dilakukan dengan mobil van atau sepeda motor. Selama tahap pengiriman last mile, penyedia layanan logistik Anda akan memastikan bahwa kiriman Anda diterima oleh penerima barang Anda. Menurut Statista pada tahun 2019, sekitar 1 dari 10 transaksi daring dibayar di tempat.5 Dengan demikian, ada baiknya menawarkan bayar di tempat untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen e-commerce Anda.
Sekarang setelah Anda mengetahui proses lengkap pengiriman barang-barang Anda dari Singapura ke Indonesia, Anda berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih mitra pengiriman yang cocok yang dapat mencakup seluruh rantai pasokan logistik mulai dari mil pertama hingga mil terakhir. Saat memilih penyedia layanan logistik, ada baiknya mempertimbangkan biaya, kecepatan, pengalaman pengiriman, dan seluruh proses logistik Anda sebelum berkomitmen untuk solusi pengiriman.
Mempertimbangkan adopsi e-commerce yang cepat di Indonesia, melakukan ekspansi secara internasional ke pasar ini berarti bahwa Anda akan menikmati manfaat dari pertumbuhan e-commerce di negara ini. Untuk mengesankan pelanggan potensial Anda di Indonesia, ada baiknya untuk memiliki mitra pengiriman yang andal yang dapat mengirim tepat waktu. Dengan cara itu Anda dapat mengesankan pelanggan Anda dengan stok barang-barang terkeren sambil membuat mereka kagum dengan kecepatan pengiriman e-commerce yang efisien.
Apakah Anda ingin mengetahui lebih banyak informasi seperti ini? Silakan daftar ke buletin kami untuk mendapatkan informasi terbaru tentang e-commerce Asia Tenggara dan tips logistik terbaru.
Apakah Anda ingin melakukan pengiriman Internasional ke seluruh Asia Tenggara? Hubungi kami untuk mengetahui caranya.
Category
28 Sep 2022 4
Mengintegrasikan First and Last Mile dengan solusi pergudangan yang fleksibel Jakarta, 1 September 2022 – Flexofast dan Janio Asia secara resmi melakukan kolaborasi dalam penyediaan solusi logistik yang menyelur ...
10 Nov 2021
On 12 Nov 2021, multiple hs codes for apparel in chapters 61 and 62 will incur additional import duties under Indonesia's BMTP initiative.
28 Okt 2020 3
On October 2020, Janio officially partners with PCP Express to bring hassle-free international shipping to Southeast Asia to Indonesia's SMEs
Getting accurate data on the shipping label is crucial in the cross-border shipping process. Find out how you can ensure data integrity for a smooth eCommerce delivery.
With different import duty and tax rates for every country and every type of item, customs payments may appear daunting. Read on to find out how customs clearance can be made smoother with delivered-duties paid (DDP) so that you can expand into the Southeast Asian market with a peace of mind!
Customs Clearance requires your shipment to gain official permission to enter a country and for the required duties and taxes to be paid. That's the gist of it, but there's more, click here to find out more!