Bahasa Indonesia

Pengiriman Barang dari Indonesia ke Malaysia: Panduan e-Commerce

Benedict Leong

Pengiriman dari Indonesia ke Malaysia

Sejalan dengan bisnis e-commerce di Indonesia, salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah bagaimana Anda dapat meningkatkan jumlah audiens Anda. Untuk itu, salah satu pasar yang bisa Anda jangkau adalah tetangga Indonesia, yaitu Malaysia. Malaysia memiliki infrastruktur yang berkembang dengan baik, penetrasi e-commerce yang baik dan dalam segmen tertentu, memiliki preferensi produk yang mirip dengan konsumen di Indonesia.

Pada tahun 2019, adopsi e-commerce di Malaysia mencapai 62,3 persen. Masyarakat Malaysia juga cenderung sadar harga, suka promo dan diskon, dan selama bulan Ramadan beberapa pembeli Malaysia suka mengoordinasikan warna pakaian keluarga mereka untuk menghadiri open house.

YouTube, Whatsapp, Facebook dan Instagram adalah platform media sosial dan aplikasi pesan teratas di antara audiens Malaysia.1 Jumlah warga Malaysia yang menjadi pengguna pertama dengan laporan We Are Social’s Digital 2020 yang menyoroti bahwa lebih banyak pembelian daring dilakukan pada perangkat seluler dibandingkan dengan desktop.

Kebanyakan orang Malaysia cukup terbuka dan menerima produk-produk Indonesia. Item mode, kosmetik, perkakas rumah tangga serta peralatan dapur dari Indonesia memiliki potensi untuk berhasil dengan sangat baik di Malaysia. Produk fashion seperti HIJUP, kosmetik halal dan beberapa makanan ringan dalam kemasan dari Indonesia bisa sangat populer di Malaysia. Untuk mengetahui detail lebih lanjut tentang apa yang membuat pembeli daring Malaysia tergerak, lihat “Panduan e-commerce ke Malaysia” kami yang ter-update tahun 2020.

Wilayah Lembah Klang di Malaysia adalah daerah metropolitan sangat maju yang berkontribusi atas sebagian besar PDB dan aktivitas bisnis negara tersebut. Wilayah ini juga memiliki tingkat adopsi tertinggi untuk e-commerce dan merupakan tempat tinggal sebagian besar pelanggan toko online Anda.

Kirim dengan Janio

 

Pengiriman B2C dan B2B dari Indonesia ke Malaysia dalam 4 Langkah

Bagaimana Pengiriman Indonesia ke Malaysia

Pengiriman barang Anda dari Indonesia ke Malaysia dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan lokasi Anda, tetapi biasanya akan melalui tahap pengiriman yang serupa. Untuk contoh ini, kami akan membahas bagaimana pengiriman paket B2C dan pengiriman B2B dari Jakarta ke Lembah Klang, Sabah atau Sarawak di Malaysia Timur.

Pengiriman First Mile di Indonesia

Pengiriman first mile dalam pengiriman internasional, yang merupakan tahap pertama dari proses logistik, adalah tahap di mana paket dikirim dari alamat pedagang. Alamat awal ini juga dikenal sebagai ‘alamat asal’, yang dapat berupa etalase, kantor, atau gudang. Sebelum barang Anda dikirim dari fasilitas penyimpanan Anda, produk harus dikemas dan diberi label dengan benar untuk mempermudah proses pengiriman ke luar negeri.

Dalam proses pengangkutan barang-barang Anda, paket Anda mungkin melalui banyak goncangan karena beberapa hal seperti turbulensi. Jadi, sangat disarankan untuk memberikan bantalan tambahan pada barang yang mudah pecah, seperti menggunakan bubble wrap dan packing peanuts (busa berbentuk seperti kacang). Kemasan ini berguna untuk mencegah barang Anda terguncang di dalam kemasan atau paket menjadi penyok/rusak selama pengiriman. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang praktik terbaik ini di artikel kami tentang pengemasan.

Selain itu, Anda perlu memastikan bahwa label pengiriman dan dokumen pabean Anda dilabeli dengan jelas dan dapat diakses untuk pemeriksaan pabean. Kami memiliki panduan cara memberi label pengiriman yang dapat Anda temukan di sumber kami untuk pengiriman B2C ke Asia Tenggara.

Ketika Anda siap untuk menyerahkan kiriman Anda ke penyedia jasa pengiriman, Anda dapat memilih penyedia jasa kirim tersebut untuk mengambil paket dari alamat Anda atau Anda mengantarkan kiriman Anda di titik drop-off yang ditunjuk oleh perusahaan jasa kirim tersebut. Sebagian besar perusahaan jasa kirim memiliki batas waktu untuk mengirimkan pesanan agar memiliki cukup waktu untuk mengoptimalkan rute pengiriman mereka.

Paket B2C biasanya akan dikonsolidasikan di pusat transportasi bersama dengan paket lain yang menuju ke negara yang sama sebelum izin pabean di Indonesia. Pengiriman B2B, di sisi lain, dapat diangkut langsung ke gudang pabean di bandara atau pelabuhan laut negara asal karena mereka memiliki berat dan volume yang lebih besar dibandingkan dengan pengiriman B2C individu.

Tergantung di mana alamat Anda berada, paket Anda mungkin perlu dikirim melalui penerbangan domestik ke bandara atau pelabuhan internasional. Contohnya, apabila barang dikirim dari Jakarta, penerbangan langsung terpendek ke Malaysia adalah dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara ini juga merupakan bandara tersibuk di Indonesia.2 Mengenai pelabuhan, pengiriman internasional biasanya berangkat dari Tanjung Priok di Jakarta Utara.

Izin Pabean Asal Indonesia dan Pengangkutan

Ketika paket Anda tiba di pelabuhan atau bandara, petugas pabean Indonesia akan memeriksa kiriman untuk menentukan apakah barang tersebut dapat diekspor dari Indonesia. Pertama-tama, mereka akan memeriksa label dan dokumentasi pengiriman paket Anda. Untuk memeriksa apakah paket B2B Anda memerlukan izin khusus untuk ekspor, Anda dapat mencari situs web Bea Cukai Indonesia.3

Dalam hal pengangkutan, mengirimkan barang Anda dari Indonesia ke Malaysia dapat dilakukan melalui pengangkutan udara atau laut.

Untuk pedagang yang mengirimkan paket B2C, pengangkutan udara adalah pilihan yang lebih cepat, terutama jika Anda tidak memiliki volume pesanan yang konsisten dan jika paket Anda perlu mencapai negara tujuan dengan cepat.

Untuk mengirim ke Lembah Klang, kiriman Anda akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dan kemudian memasuki Bandara Internasional Kuala Lumpur (KUL). Biasanya, kecepatan pengiriman barang menjadikan pengiriman udara pilihan yang lebih disukai untuk pedagang e-commerce yang ingin menguji pasar, karena inventarisnya sebagian besar akan diadakan di Malaysia.

Namun, karena terbatasnya jumlah penerbangan yang disebabkan pandemi COVID-19, harga untuk pengangkutan udara meningkat karena kurangnya ruang kargo. Terbatasnya jumlah penerbangan juga dapat menyebabkan keterlambatan dan memengaruhi waktu pengantaran untuk kiriman.

Di sisi lain, pengangkutan laut umumnya lebih hemat biaya untuk pengiriman dalam jumlah besar. Pengangkutan laut dalam jumlah besar dapat dilakukan melalui muatan kontainer penuh (FCL), atau kurang dari muatan kontainer (LCL). Dalam hal FCL, barang pesanan Anda menempati seluruh kontainer, sedangkan dalam kasus LCL barang pesanan Anda akan dikonsolidasikan bersama dengan pesanan pengirim lainnya untuk mengisi kontainer.

Namun, pengangkutan laut sedikit lebih lambat dari pengangkutan udara. Saat mengelola stok produk Anda, Anda harus memperhitungkan perkiraan tanggal pengiriman sehingga Anda dapat merencanakan proses pengiriman yang lancar.

Pelabuhan utama Lembah Klang adalah Pelabuhan Klang (MYPKG), dengan barang-barang Anda dikirim dari Pelabuhan Tanjung Priok (IDTPP) jika Anda mengirim melalui pengangkutan laut dari Jakarta. Dalam beberapa kasus, ada juga pengiriman pengangkutan laut dengan Malaysia Timur sebagai pilihan. Beberapa bisnis lebih memilih untuk mengirim ke Pelabuhan Klang terlebih dahulu sebelum pesanan terus bergerak, baik ke Pelabuhan Kuching di Sarawak atau Pelabuhan Kota Kinabalu di Sabah. Mode transportasi ini biasanya lebih disukai jika Anda dapat bekerja dengan prakiraan penjualan yang dapat diandalkan untuk Malaysia, karena pengangkutan laut cocok untuk mengirimkan sejumlah besar inventaris sekaligus. Prakiraan ini akan memungkinkan Anda untuk menggunakan pusat distribusi lokal di Malaysia untuk pengiriman last mile yang lebih cepat.

Dengan adanya pandemi COVID-19, pengangkutan laut dapat menjadi alternatif yang baik dibandingkan pengangkutan udara mengingat kurangnya penerbangan internasional yang tersedia. Meskipun sedikit lebih lambat dibandingkan dengan pengangkutan udara sebelum COVID, cara ini masih lebih baik dalam menghadapi kemungkinan keterlambatan pengangkutan udara selama periode ini. Jika Anda mengirim paket B2C, prosesnya mirip dengan pengiriman melalui pengangkutan udara. Hubungi mitra pengiriman Anda jika mereka menawarkan opsi ini untuk Anda.

Izin Pabean di Malaysia

Setelah barang Anda tiba di bandara atau pelabuhan Malaysia, kiriman Anda akan diangkut ke gudang pabean untuk izin. Gudang ini adalah tempat petugas pabean akan memeriksa kiriman dan dokumen pengiriman Anda dan menentukan apakah barang diizinkan masuk ke Malaysia.

Untuk melewati pabean impor di Malaysia, Anda atau mitra pengiriman Anda umumnya harus memberikan dokumen-dokumen berikut:

  • Surat Keterangan Asal (SKA)
  • Surat muatan udara atau konosemen
  • Polis asuransi
  • Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak (SSPCP)
  • Perizinan, lisensi, serta surat-surat terkait lainnya

Jika barang Anda di bawah nilai de minimis Malaysia sebesar MYR 500, maka tidak perlu membayar bea masuk dan pajak ke kantor pabean. De minimis mengacu pada ambang nilai di mana tidak ada bea dan pajak yang dibebankan jika nilai CIF kiriman, yang mencakup harga barang, biaya pengiriman, dan biaya asuransi Anda jika ada, di bawah poin tersebut. Namun, ini hanya berlaku untuk barang yang dikirim melalui pengangkutan udara. Jika Anda menginginkan panduan yang lebih detail tentang cara menangani izin pabean di Asia Tenggara, Anda dapat memeriksa sumber izin pabean kami.

Nilai De Minimis Malaysia

Di sisi lain, jika barang Anda melebihi ambang de minimis, bea masuk dan pajak akan dikenakan pada kiriman Anda. Anda harus membayar pajak penjualan dan pelayanan (SST) antara 5 dan 10 persen. Bea masuk yang dibebankan ke pesanan Anda bergantung pada kategori produk yang dinyatakan oleh kode sistem yang diselaraskan (kode HS). Anda dapat mengetahui persentase bea masuk yang dibayarkan melalui situs web Departemen Kepabeanan Kerajaan Malaysia.4

Jika Anda mengirim paket B2C, Anda dapat memilih untuk membayar sendiri bea masuk dan pajak atau membiarkan pelanggan Anda membayarnya. Ini ditentukan oleh incoterms Delivered Duties Unpaid (DDU) dan Delivered Duties Paid (DDP). Meskipun kami sangat menyarankan Anda untuk memilih DDP agar pengalaman pengiriman Anda lancar bagi pelanggan B2C Anda, hal ini akan membantu membiasakan diri Anda dengan apa arti dari pengaturan-pengaturan ini.

Distribusi dan Last Mile di Malaysia

Setelah kiriman Anda melewati pabean, kiriman Anda akan memasuki tahap distribusi perjalanan pengiriman. Jika alamat penerima berada di Malaysia Barat, pengiriman B2B Anda dapat dikirim langsung ke alamat tersebut.

Namun, paket B2C harus berada di pusat transportasi untuk disortir sebelum perjalanan last mile dapat dimulai. Namun, jika alamatnya di Malaysia Timur seperti Sabah atau Sarawak, penerbangan domestik tambahan akan diperlukan sebelum pengiriman Anda, baik itu B2C atau B2B, dapat disortir dan dikirim.

Tahap pengiriman last mile adalah tahap di mana paket Anda akan dikirim dari gudang negara tujuan ke alamat penerima barang. Di Malaysia, tahap pengiriman ini dilakukan melalui mobil van. Selama tahap pengiriman last mile, penyedia layanan logistik Anda akan memastikan bahwa kiriman Anda diterima oleh penerima barang Anda.

Sekarang setelah Anda mengetahui keseluruhan proses pengiriman barang Anda dari Indonesia ke Malaysia, Anda berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih mitra jasa pengiriman yang cocok yang dapat mencakup seluruh proses logistik dari first mile ke last mile. Saat memilih penyedia jasa kirim, ada baiknya mempertimbangkan biaya, kecepatan, pengalaman pengiriman, dan seluruh rantai pasokan Anda sebelum berkomitmen untuk solusi pengiriman.

Untuk memuaskan pelanggan potensial Anda di Malaysia, ada baiknya untuk memiliki mitra pengiriman e-commerce yang handal dengan keahlian lokal yang dapat mengirim tepat waktu. Dengan begitu Anda dapat mengesankan pelanggan Anda dengan stok item terbaik Anda sekaligus membuat mereka kagum dengan kecepatan pengiriman yang efisien.

 

Untuk mencari tahu lebih lanjut tentang berita pengiriman, logistik, dan e-commerce di Asia Tenggara, Anda dapat mendaftar di Janio newsletter kami.

Apabila anda ingin mengetahui bagaimana Janio dapat membantu pengiriman internasional untuk bisnis e-commerce Anda di Asia Tenggara, mari berdiskusi dengan kami.

Hubungi Kami

30996 views

You might also be interested in

Janio berkolaborasi dengan Flexofast
Benedict Leong
Janio berkolaborasi dengan Flexofast

Mengintegrasikan First and Last Mile dengan solusi pergudangan yang fleksibel Jakarta, 1 September 2022 – Flexofast dan Janio Asia secara resmi melakukan kolaborasi dalam  penyediaan solusi logistik yang menyelur ...

830
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 142 /PMK.010/2021 – Indonesia’s Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) Import Duties on Clothing and Fashion Accessories
Benedict Leong
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 142 /PMK.010/2021 – Indonesia’s Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) Import Duties on Clothing and Fashion Accessories

On 12 Nov 2021, multiple hs codes for apparel in chapters 61 and 62 will incur additional import duties under Indonesia's BMTP initiative.

45717
Janio Berkolaborasi dengan PCP Express untuk Membantu UMKM Indonesia Menjangkau Pasar Asia Tenggara
Benedict Leong
Janio Berkolaborasi dengan PCP Express untuk Membantu UMKM Indonesia Menjangkau Pasar Asia Tenggara

On October 2020, Janio officially partners with PCP Express to bring hassle-free international shipping to Southeast Asia to Indonesia's SMEs

3147
Data Integrity in eCommerce: How it Affects Cross-border Shipping
Data Integrity in eCommerce: How it Affects Cross-border Shipping

Getting accurate data on the shipping label is crucial in the cross-border shipping process. Find out how you can ensure data integrity for a smooth eCommerce delivery.

Learn More
How DDP Can Help You With Import Duties and Taxes in Southeast Asia
How DDP Can Help You With Import Duties and Taxes in Southeast Asia

With different import duty and tax rates for every country and every type of item, customs payments may appear daunting. Read on to find out how customs clearance can be made smoother with delivered-duties paid (DDP) so that you can expand into the Southeast Asian market with a peace of mind!

Learn More
How does Customs Clearance work for B2C Fulfilment?
How does Customs Clearance work for B2C Fulfilment?

Customs Clearance requires your shipment to gain official permission to enter a country and for the required duties and taxes to be paid. That's the gist of it, but there's more, click here to find out more!

Learn More

Ikuti kami