Perekonomian Indonesia seringkali dianggap seperti bintang yang sedang naik daun.
Negara ini adalah rumah bagi salah satu populasi terbesar di dunia serta memiliki kemajuan yang pesat dalam mengurangi angka kemiskinan hingga di bawah 10 persen.1 Kelas menengah di negara ini juga sedang meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi pada tingkat tahunan sebesar 5 persen di tahun 2019. Dalam satu kasus, produsen vitamin Blackmores mendapati bahwa penjualannya meningkat sebesar 72 persen pada kuarter kedua 2018 sejak fokus penjualannya dialihkan ke Indonesia dari China.2
Artinya, kebutuhan akan transportasi juga sangat banyak. Singapura yang berada di tingkat 3 teratas pelabuhan global untuk lalu lintas kontainer memberi banyak keuntungan bagi para pengirim yang menggunakan pengiriman angkutan laut dari Singapura ke Indonesia. Angkutan laut di Asia Tenggara patut diperhatikan karena perdagangan dapat dilakukan secara cepat menggunakan cara yang umumnya dianggap sebagai mode transportasi paling lambat. Hal ini dikarenakan Asia Tenggara memiliki hampir sebagian besar hub angkutan laut internasional yang cukup berdekatan satu sama lain.
Namun, untuk bisnis dengan invetori yang berbasis di Singapura, hal ini akan membantu dalam melewati beberapa langkah dan dokumen yang terlibat dan ketika angkutan laut memang menjadi pilihan.
Proses pengiriman laut pada dasarnya melalui langkah-langkah berikut:
Pada langkah ini, rekan pengiriman Anda mengumpulkan pesanan Anda dari alamat bisnis atau pemasok Anda. Cara pemesanan Anda akan ditangani, dibebankan, dan dipaketkan secara berbeda tergantung pada jenis pengiriman barang, apakah Full-container-load (FCL) atau Less-than-container-load (LCL). Perbedaan utama antara FCL dan LCL dapat dilihat di bawah.
Untuk pengiriman FCL, Anda membayar tarif tetap untuk seluruh kontainer yang akan mengangkut barang-barang Anda melintasi laut. Meskipun mahal di awal, pilihan ini merupakan pilihan yang lebih murah daripada pengiriman pesanan LCL yang sangat besar dengan perhitungan biaya per meter kubik.
Biaya untuk pesanan LCL pada umumnya diatur berdasarkan volume. Di bawah volume tertentu, LCL masih bisa lebih murah daripada FCL pada dasar per pengiriman jika Anda tidak membutuhkan kontainer penuh untuk setiap pengiriman.
Jika pengiriman Anda memenuhi setengah kontainer, maka masuk akal jika membeli seluruh kontainer (FCL). Volumenya sekitar 10 meter per kubik untuk kontainer setara 20-kaki/twenty-foot-equivalent (TEU). Volume TEU biasanya sekitar 23 hingga 25 meter kubik.
Pengiriman LCL memerlukan lebih banyak pekerjaan dari pengirim barang Anda karena harus mengkonsolidasikan beberapa pengiriman pengirim ke dalam satu kontainer. Keperluan atas konsolidasi ini juga dapat memperlambat waktu pemuatan dan membuat tanggal berlayar menjadi kurang fleksibel dibandingkan FCL. FCL lebih murah dalam harga per meter kubik dan biasanya lebih cepat saat Anda mengendalikan seluruh prosesnya. Sebaliknya, FCL mengharuskan Anda untuk memiliki volume pesanan sebagai alasan atas penggunaan seluruh kontainer.
Pengiriman LCL berhadapan dengan lebih banyak penanganan dibanding pengiriman FCL. Pengiriman FCL dapat dikemas dan disegel ke dalam kontainer di alamat asal sebelum dibuka hanya setelah tiba di tujuan.
Pengiriman LCL, di sisi lain, perlu dikonsolidasikan terlebih dahulu ke dalam kontainer, dibongkar di pelabuhan untuk dipindahkan ke truk last mile sebelum akhirnya tiba di alamat tujuan. Semua penanganan ini berpeluang meningkatkan kemungkinan kerusakan dan kesalahan meletakkan barang, tapi Anda dapat memeriksa dengan mitra pengiriman Anda bagaimana mereka menangani potensi kerugian selama transit.
Mitra pengiriman Anda akan memberitahu Anda jenis pengiriman mana yang tepat tergantung pada sifat pesanan Anda. Ketika pesanan diterima, mitra pengiriman Anda akan mengangkutnya ke salah satu pelabuhan Singapura.
Apakah Anda memerlukan LCL atau FCL untuk pengiriman selanjutnya, Janio Asia memiliki solusi angkutan laut yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan pengiriman barang Anda. Silakan menghubungi konsultasi rantai pasokan kami melalui tautan di bawah ini!
Setelah pengumpulan, barang-barang Anda harus mendapatkan izin untuk diekspor oleh Kepabeanan Singapura di pelabuhan. Singapura sebagai salah satu pusat perdagangan terbesar di dunia, memiliki pelabuhan tersibuk dan juga memiliki prosedur impor dan ekspor yang sederhana dan efisien. Di Singapura, barang-barang yang diekspor tidak dikenakan biaya bea cukai dan Pajak Barang dan Jasa tapi semua barang harus dilaporkan.3
Agar barang-barang Anda mendapat izin untuk diekspor, pengiriman Anda biasanya harus disertai dengan dokumen berikut:
Nomor UEN dan Akun Pabean diperlukan untuk pengiriman ekspor dari dan impor ke Singapura. Nomor UEN adalah nomor identifikasi standar bisnis untuk berinteraksi dengan agen pemerintahan Singapura.4 UEN dapat diperoleh melalui pendaftaran dengan agensi penerbitan UEN, seperti Singapore’s Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA). Setelah Anda memiliki nomor UEN, Anda dapat mendaftar untuk Akun Pabean di portal daring Trade.net.
Anda harus mendapatkan izin ekspor jika barang adalah barang kena pajak atau harus dikontrol. Barang-barang yang tidak memerlukan izin ekspor dapat ditemukan di situs web Bea Cukai Singapura. Izin ini dapat diminta melalui portal Trade.net Singapura.5 Nilai FOB kiriman Anda harus diterangkan dalam permintaan izin ekspor.
Setelah pengecekan dokumen-dokumen ini dan memberikan izin pengiriman Anda untuk diekspor, pengiriman Anda dapat dimuat ke dalam kapal.
Setelah kiriman Anda mendapat izin untuk diekspor dari Singapura, selanjutnya akan dimuat ke kapal Indonesia.
Dengan menggunakan angkutan laut dari Singapura, Anda akan mendapatkan beberapa keuntungan. Sebagai pelabuhan yang pada tahun 2019 saja mampu menyiapkan 37,5 juta kontainer TEU, pelabuhan Singapura diuntungkan oleh skala ekonomi yang besar. Hub ini memliki koneksi yang baik ke jalur lain dan lebih murah serta lebih cepat daripada kompetisi regional.
Singapura memilik akses dua arah yang tak tertandingi ke jalur perdagangan utama ke Cina, Amerika, Eropa, dan sebagian Asia. Karena posisinya yang strategis sebagai hub atau pelabuhan pertukaran, maka Singapura memiliki akses tak tertandingi untuk jalur pengumpan seperti Singapura ke Jakarta, Indonesia.
Sebagaimana disebutkan di pembukaan artikel di atas, angkutan laut diantara negara-negara Asia Tenggara terkadang bisa menjadi alternatif yang kompetitif dibandingkan angkutan udara. Dengan sebagian besar pelabuhan laut di Asia Tenggara (SEA) dikelompokkan ke daerah geografis yang relatif kecil, pengiriman angkutan laut antar negara menjadi tidak terlalu lambat. Dalam kasus angkutan laut dari Singapura ke Indonesia, waktu pengirimannya dapat berkisar antara 5 sampai 8 hari, dibandingkan dengan angkutan udara, yakni 2 hingga 3 hari, dimana biaya pengirimannya lebih kecil daripada angkutan udara.
Apakah Anda ingin mengetahui cara memasukkan lebih banyak angkutan laut ke dalam rantai pasokan SG-INA? Hubungi konsultan rantai pasokan kami di bawah ini!
Jika pengiriman Anda ditujukan ke Jakarta, Indonesia, maka kiriman akan diturunkan di salah satu pelabuhan utama, seperti Pelabuhan Tanjung Priok. Kiriman Anda kemudian akan diperiksa oleh Kepabeanan Indonesia untuk izin impor.
Untuk mendapatkan izin impor di Indonesia, kiriman Anda harus mempunyai dokumen berikut:
Surat tagihan harus ditandatangani oleh produsen atau pemasok, dan ternyatakan benar dan tepat. Sedangkan untuk daftar muatan kapal, Anda harus mempunyai tiga dokumen asli yang disahkan dan empat salinan wajib.
Kiriman Anda juga membutuhkan pernyataan impor pabean, izin impor, dan Nomor Identitas Kepabeanan, NIK serta Angka Pengenal Impor, API dari Pihak yang melakukan impor.
Di Indonesia, ada tiga jenis izin impor. API-U adalah izin impor umum yang digunakan untuk mengimpor barang-barang jadi, API-I adalah izin impor produsen yang digunakan untuk membawa produk bahan mentah atau belum jadi ke suatu negara. Ada juga izin impor ketiga yang disebut sebagai API-T, yang mana terbatas untuk industri tertentu dan tidak mengizinkan Anda untuk mengimpor barang-barang yang tidak berkaitan dengan sektor bisnis. Jika Anda juga tertarik pada perizinan bea cukai Indonesia untuk kiriman B2C, lihat panduan perizinan bea cukai kami yang diperbarui.
Jika barang-barang Anda sudah mendapatkan izin untuk impor, jarak tempuh last mile tergantung pada apakah pengiriman Anda berstatus LCL atau FCL dan ada di bagian Indonesia mana tujuan Anda.
Jika kiriman Anda berstatus LCL, kontainer pesanan Anda akan dibongkar untuk didistribusikan ke kiriman berbeda menuju ke tujuan masing-masing. Kiriman Anda kemudian akan dikirim untuk jarak tempuh last mile baik sebagai karton atau sebagai palet tergantung pada bagaimana paket-paket tersebut awalnya dikemas. Jika kiriman Anda FCL, kiriman Anda tidak perlu dibongkar dan langsung diangkut ke alamat last mile.
Tergantung dimana tujuan Anda di Indonesia, mungkin Anda akan memerlukan kiriman udara atau laut tambahan menuju ke bandara atau pelabuhan yang dekat dengan tujuan pesanan. Apapun itu, langkah terakhir dari pengiriman tersebut akan dilakukan dengan mobil van atau truk tergantung pada jenis barang yang sedang dikirimkan, apakah itu kontainer penuh atau palet terpisah.
Angkutan laut adalah metode paling umum untuk mengirim barang, membawa 90 persen barang di seluruh dunia, disamping juga biayanya yang hemat dan relatif ramah lingkungan6. Angkutan laut mungkin tidak digunakan untuk semua jenis kiriman, tetapi dapat berfungsi dengan baik tergantung pada apa yang Anda butuhkan dalam hal:
Meskipun tidak secepat angkutan udara, angkutan laut adalah pilihan terbaik ketika penghematan biaya lebih diutamakan daripada kecepatan pengiriman. Angkutan laut juga sangat cocok untuk berbagai macam barang yang mungkin jika dikirmkan melalui angkutan udara akan menjadi sangat mahal seperti barang berukuran besar, atau terlalu berbahaya sehingga tidak dapat memenuhi pembatasan ketat angkutan udara tentang apa yang bisa dikirimkan.
Misalnya, produk-produk ini pada umumnya tidak dapat dikirimkan melalui angkutan udara: produk yang mengandung gas, semua benda yang mudah terbakar, benda beracun atau korosif seperti baterai, zat magnetik seperti pengeras suara, benda yang mudah rusak, dan banyak lagi yang lainnya.
Angkutan laut antar negara-negara Asia Tenggara memiliki keunggulan yakni hanya sedikit lebih lambat dibandingkan angkutan udara namun dengan biaya yang jauh lebih murah. Di Asia Tenggara, pengiriman angkutan laut ke beberapa tujuan hanya membutuhkan 1 atau 2 hari lebih lama dari angkutan udara. Ini adalah berita bagus untuk pedagang e-commerce selama pandemi COVID saat ini. Jika Anda saat ini bekerja dengan Janio untuk angkutan udara, Anda dapat beralih ke angkutan laut dengan langkah-langkah yang persis sama. Anda hanya perlu memberi tahu kami bahwa Anda ingin paket Anda dikirim dengan angkutan laut dan kami akan mengurusnya.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang berita terbaru mengenai logistik dan e-commerce di Asia Tenggara, silakan mendaftar ke buletin Janio kami.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana kami dapat menyelesaikan kebutuhan pengiriman lintas negara e-Commerce Asia Tenggara, datang dan konsultasikan dengan kami.
28 Sep 2022 4
Mengintegrasikan First and Last Mile dengan solusi pergudangan yang fleksibel Jakarta, 1 September 2022 – Flexofast dan Janio Asia secara resmi melakukan kolaborasi dalam penyediaan solusi logistik yang menyelur ...
10 Nov 2021
On 12 Nov 2021, multiple hs codes for apparel in chapters 61 and 62 will incur additional import duties under Indonesia's BMTP initiative.
28 Okt 2020 3
On October 2020, Janio officially partners with PCP Express to bring hassle-free international shipping to Southeast Asia to Indonesia's SMEs
Getting accurate data on the shipping label is crucial in the cross-border shipping process. Find out how you can ensure data integrity for a smooth eCommerce delivery.
With different import duty and tax rates for every country and every type of item, customs payments may appear daunting. Read on to find out how customs clearance can be made smoother with delivered-duties paid (DDP) so that you can expand into the Southeast Asian market with a peace of mind!
Customs Clearance requires your shipment to gain official permission to enter a country and for the required duties and taxes to be paid. That's the gist of it, but there's more, click here to find out more!